MENGOLAH LIMBAH TAHU MENJADI NATA de SOYA
Nata adalah
biomassa yang sebagian besar terdiri dari selulosa, berbentuk agar dan berwarna
putih. Massa ini berasal pertumbuhan Acetobacter
xylinum pada permukaan media cair yang asam dan mengandung gula.
Nata dapat dibuat dari bahan baku air kelapa, dan limbah cair pengolahan tahu (whey). Nata yang dibuat dari air
kelapa disebut dengan nata de coco,
dan yang dari whey tahu disebut
dengan nata de soya. Bentuk,warna,
tekstur dan rasa kedua jenis nata tersebut tidak berbeda.
Menurut
hasil analisi gizi, Nata de Soya
tergolong produk pangan yang bergizi tinggi terutama pada kandungan
karbohidrat, protein dan serat kasar. Data tersebut membuktikan bahwa bakteri Acetobacter xylinum yang merupakan
bakteri asam asetat bersifat aerob yang dapat mengubah air limbah tahu yang
tidak bernilai menjadi suatu produk bernilai gizi tinggi.
Proses Pembuatan Nata de Soya:
1. Bahan
1. Starter
2. Glukosa
3. Urea
4. Limbah cair tahu (whey tahu)
5. Asam Asetat 25 % untuk 25% untuk mengatur pH menjadi 3-4
1. Bahan
1. Starter
2. Glukosa
3. Urea
4. Limbah cair tahu (whey tahu)
5. Asam Asetat 25 % untuk 25% untuk mengatur pH menjadi 3-4
2. CARA PEMBUATAN
Whey tahu yang masih segar diendapkan, dan disaring
dengan beberapa lapis kain kassa, kemudian dipanaskan sampai mendidih dengan
api besar sambil diaduk-aduk. Setelah mendidih, ditambahkan (a) asam asetat
glasial (10ml asam asetat untuk setiap 1 liter whey), dan (2) gula (80gram gula
untuk setiap liter whey). Campuran ini diaduk sampai gula larut. Larutan ini
disebut dengan Whey asam bergula.
1.
Urea (sebanyak 5 gram urea untuk setiap 1 liter
whey asam bergula yang disiapkan pada no. 1 diatas) dilarutkan di dalam
sedikit whey yang telah dimasak (setiap 1 gram urea membutuhkan 20 ml whey).
Larutan ini dididihkan, kemudian dituangkan ke dalam whey asam bergula. Larutan
yang diperoleh disebut sebagai media nata. Larutan ini didinginkan sampai suam-suam
kuku.
2.
Media nata
ditambah dengan starter (setiap
1 liter media nata membutuhkan 50-100 ml starter),
kemudian dipindahkan ke dalam wadah-wadah fermentasi dengan ketinggian media 4
cm. Wadah ditutup dengan kertas yang telah dipanaskan di dalam oven pada suhu
140°C selama 2 jam. Wadah berisi media ini disimpan di ruang fermentasi selama
12-15 hari sampai terbentuk lapisan nata yang cukup tebal (1,5 – 2,0 cm).
- Panen dan Pencucian.
Lapisan nata diangkat, kemudian dicuci dengan air bersih. Setelah itu nata
direndam di dalam air mengalir atau air yang diganti-ganti dengan air segar
selama 3 hari. Setelah itu nata dipotong-potong dengan panjang 1,5 dan lebar
1,5 cm. Potongan nata direbus 5-10 menit, kemudian dicuci dan direbus lagi
selama 10 menit. Hal ini diulangi sampai nata tidak berbau dan berasa asam
lagi.
- Pembuatan Sirup
Gula yang putih bersih dilarutkan ke dalam air (setiap 2 kg gula dilarutkan ke
dalam 4 liter air bersih), kemudian ditambahkan vanilie (secukupnya) dan
benzoat (1 gram untuk setiap liter larutan gula). Larutan sirup ini direbus
sampai mendidih selama 30 menit.
- Pengemasan
Nata yang masih panas segera dimasukkan ke dalam sirup, kemudian didinginkan
sampai suam-suam kuku. Setelah itu nata dikemas di dalam kantong plastik rangkap
dua, atau di dalam gelas plastik dan kemasan ditutup dengan rapat (kantong
plastik diikat dengan karet, dan gelas plastik di seal).
0 komentar:
Posting Komentar