Rabu, 27 November 2013

SAPU DARI BOTOL BEKAS


Dengan sedikit usaha dan kreatifitas kita dapat memanfaatkan kembali botol bekas menjadi sapu. Selain itu, kegiatan berkreasi ini dapat kita gunakan untuk menyalurkan hobi serta mengisi waktu luang. Untuk membuat sapu dari botol bekas ini, peralatan yang diperlukan tidaklah rumit, cukup dengan menggunakan botol bekas, alat pemotong dan gagang yang terbuat dari kayu, kita sendiri dapat membuatnya di rumah.

MENYULAP PAHITNYA KULIT JERUK BALI MENJADI SELAI YANG MANIS




MENYULAP PAHITNYA KULIT JERUK BALI MENJADI SELAI YANG MANIS



Hampir semua orang kenal jeruk bali. Buahnya bulat lonjong, bagian atasnya agak meruncing dan bawahnya mendatar. Kulit buah hijau kekuningan, daging buah kemerahan dan ada juga yang berwarna putih dan rasanya cukup manis namun sedikit getir, teksturnya halus dan berair banyak.
Daging buahnya bisa langsung dimakan setelah dikupas, dibuat sari jeruk atau bisa digunakan untuk campuran rujak dan salad. Tapi selain buahnya yang segar, kulit jeruk bali yang selalu dianggap sebagai limbah ternyata juga memiliki nilai ekonomis yang cukup baik. Di Indonesia, kulit jeruk ini dikenal sangat tebal dan empuk sehingga sayang sekali apabila tidak dimanfaatkan. Biasanya kulit jeruk bali digunakan untuk membuat mainan oleh anak-anak, tapi selain itu ternyata kulit jeruk bali dapat diolah menjadi makanan yang lezat.
Pada dasarnya kulit jeruk bali memang memiliki rasa yang pahit , getir dan bau sengir, namun dengan pengolahan yang baik dan benar rasa pahit tersebut dapat dihilangkan sehingga akan dihasilkan suatu produk yang berkualitas baik dan dapat diterima oleh konsumen. Salah satu bentuk olahan kulit jeruk ini adalah selai. Selai yang dibuat dari sari buah dan kulit buah genus Citrus biasa disebut marmalade. Marmalade ini dapat digunakan sebagai olesan pada roti tawar, sebagai isi roti manis, dapat dimanfaatkan untuk pembuatan cake, kue kering, permen, atau pemanis pada minuman seperti yogurt dan es krim atau. Dengan banyaknya produk yang menggunakan selai mengindikasikan bahwa peluang pasar dari produk selai cukup luas.
Proses pembuatan selai kulit jeruk sama seperti pembuatan selai buah. Untuk menghilangkan pahit dan bau sengir pada kulit jeruk perlu dilakukan perebusan dan perendaman. Berikut langkah-langkah membuat selai kulit jeruk:
Bahan
  1. kulit jeruk bali 1 kg
  2. gula pasir ¾ kg
  3. asam sitrat 0,2 g/kg bubur buah
  4. natrium benzoate 0,5 gram/kg bubur buah
  5. garam dapur secukupnya
  6. vanili secukupnya
Cara Pembuatan
  1. Pilih kulit jeruk yang sudah tua tapi tidak terlalu matang karena kandungan pektinnya tinggi yang sangat dibutuhkan untuk pembuatan selai dalam rangka pembentukan gel atau kekentalan.
  2. Ambil kulit bagian tengah atau dalam yang menyurapai gabus berwarna putih dan ada juga yang berwarna kemerah-merahan, selanjutnya dilakukan pencucian untuk menghilangkan kotoran dan getah yang menempel.
  3. Rebus dalam air panas (suhu 85-100 0C) selama 30-40 menit.
  4. Cuci dengan air bersih secara berulang-ulang, kemudian rendam selama 24 jam lalu tiriskan
  5. Hancurkan/ giling kulit buah yang telah ditiriskan. Ukuran partikel dari hasil penggilingan diusahakan tidak terlalu kasar dan tidak terlalu halus yang berbentuk serat-serat kasar.
  6. Masak bubur kulit jeruk bersama gula, garam, vanili, asam sitrat dan Na Benzoat sebagai pengawet selama kurang lebih 1 jam sambil diaduk-aduk sampai mengental berwarna kuning kecoklatan. Pemanasan atau pemasakan yang terlalu lama menyebabkan hasil selai menjadi keras dan membentuk kristal gula.  Sedangkan bila terlalu cepat/singkat, selai yang dihasilkan akan encer.
  7. Selai dapat dinikmati

Senin, 25 November 2013

MANFAAT KULIT SEMANGKA



MANFAAT KULIT SEMANGKA



Semangka merupakan buah dengan komoditas tinggi di daerah tropis, seperti halnya di Indonesia. Karena tanaman semangka berasal dari daerah tropik dan subtropik Afrika. Dari benua Afrika, tanaman ini kemudian menyebar ke Mesir, India, bahkan ke Cina pada abad X. Daging buah semangka mengandung air sebanyak 93,4%, prrotein 0,5%, lemak 0,1%, karbohidrat 5,3%, serat 0,2%, abu 0,5% dan vitamin A 70 mcg. Di Indonesia, buah semangka banyak dikonsumsi masyarakat. Selain karena memiliki banyak kandungan gizi, buah semangka dicari karena kadar airnya yang tinggi yang dapat menyegarkan setiap konsumennya. Namun masyarakat hanya mengkonsumsi daging buahnya saja dan tidak dengan kulitnya. Dengan jumlah produksi 30 ton/ha/tahun, maka kulit buah yang tidak dikonsumsi masyarakat sekitar 3-5ton/ha/tahun. Memang tidak banyak teknologi pemanfaatan kulit semangka di Indonesia. Namun di negeri Arab, buah semangka banyak dimanfaatkan sebagai makanan pencegah diabet, dengan cara menghaluskan kulit semangka hingga menjadi bubur dan mengkonsumsinya rutin setiap pagi dan sore hari. Berdasarkan informasi dari cara pengolahan kulit buah semangka di negeri Arab, maka tidak menutup kemungkinan pengolahan kulit buah semangka juga dapat dilakukan di Indonesia, mengingat jumlah produksi buah semangka yang mencapai 30 ton/ha/tahun. hanya butuh suatu keterampilan dan kreatifitas untuk dapat menemukan solusinya. Kulit semangka dapat dimanfaatkan dalam berbagai hal kesehatan yaitu   :
1.      Darah tinggi kronis
2.      Radang ginjal
3.      Sulit buang air kecil
4.      Sulit buang air besar kronis
5.      Penyakit dropsy (sakit gembur-gembur).
6.      Mencegah infeksi kandung kemih.
7.      Mengeluarkan cacing usus
8.      Kencing manis (diabetes melitus)
9.      Sakit sewaktu bangun tidur pagi akibat alkohol (hangover)
10.  Migren
11.  Mencegah kerontokan rambut
12.  Kulit kasar, luka bakar, dan terbakar matahari


Cara pengolahan kulit semangka untuk beberapa penyakit tertentu:
1.      Darah tinggi kronis, Untuk darah tinggi disarankan untuk mengeringkan kulit semangka lalu ditumbuk halus.Setiap hari diambil 20 gram dari kulit yang telah ditumbuk itu dan dimasak dengan air secukupnya.Pasien yang meminumnya secara teratur selama sebulan,penyakit darah tingginya akan dapat tersembuhkan secara total.
2.      Sedangkan empat penyakit lain seperti Pasien penderita radang ginjal,sulit buang air kecil ,sulit buang air besar kronis dan penyakit gembur-gembur disarankan untuk memotong kecil kulit semangka tersebut lalu dimasak sehingga menjadi adonan ,lalu disimpan di dalam botol kaca yang ditutup rapi. Kemudian penderita dianjurkan memakan adonan tersebut satu sendok makan sehari sebelum sarapan selama sebulan.
Sekarang kita mengetahui bahwa dibalik kelezatan dari daging buah semangka, ada kulit semangka yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh kita. Mulai sekarang kita bisa memanfaatkan limbah kulit semangka yang biasanya setelah kita makan dagingnya lansung kita buang untuk kita jadikan obat agar limbah kulit semangka bisa menjadi lebih bermanfaatbagi diri kita.

Mengolah Limbah Tahu Menjadi Nata de Soya





MENGOLAH LIMBAH TAHU MENJADI NATA de SOYA





Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari selulosa, berbentuk agar dan berwarna putih. Massa ini berasal pertumbuhan Acetobacter xylinum pada permukaan media cair yang asam dan mengandung gula. Nata dapat dibuat dari bahan baku air kelapa, dan limbah cair pengolahan tahu (whey). Nata yang dibuat dari air kelapa disebut dengan nata de coco, dan yang dari whey tahu disebut dengan nata de soya. Bentuk,warna, tekstur dan rasa kedua jenis nata tersebut tidak berbeda.
Menurut hasil analisi gizi, Nata de Soya tergolong produk pangan yang bergizi tinggi terutama pada kandungan karbohidrat, protein dan serat kasar. Data tersebut membuktikan bahwa bakteri Acetobacter xylinum yang merupakan bakteri asam asetat bersifat aerob yang dapat mengubah air limbah tahu yang tidak bernilai menjadi suatu produk bernilai gizi tinggi.
Proses Pembuatan Nata de Soya:
1. Bahan
   1. Starter
   2. Glukosa
   3. Urea
   4. Limbah cair tahu (whey tahu)
   5. Asam Asetat 25 % untuk 25% untuk mengatur pH menjadi 3-4
2. CARA PEMBUATAN
Whey tahu yang masih segar diendapkan, dan disaring dengan beberapa lapis kain kassa, kemudian dipanaskan sampai mendidih dengan api besar sambil diaduk-aduk. Setelah mendidih, ditambahkan (a) asam asetat glasial (10ml asam asetat untuk setiap 1 liter whey), dan (2) gula (80gram gula untuk setiap liter whey). Campuran ini diaduk sampai gula larut. Larutan ini disebut dengan Whey asam bergula.
1.      Urea (sebanyak 5 gram urea untuk setiap 1 liter whey asam bergula yang disiapkan pada  no. 1 diatas) dilarutkan di dalam sedikit whey yang telah dimasak (setiap 1 gram urea membutuhkan 20 ml whey). Larutan ini dididihkan, kemudian dituangkan ke dalam whey asam bergula. Larutan yang diperoleh disebut sebagai media nata. Larutan ini didinginkan sampai suam-suam kuku.
2.      Media   nata   ditambah   dengan   starter   (setiap  1  liter  media   nata membutuhkan 50-100 ml starter), kemudian dipindahkan ke dalam wadah-wadah fermentasi dengan ketinggian media 4 cm. Wadah ditutup dengan kertas yang telah dipanaskan di dalam oven pada suhu 140°C selama 2 jam. Wadah berisi media ini disimpan di ruang fermentasi selama 12-15 hari sampai terbentuk lapisan nata yang cukup tebal (1,5 – 2,0 cm).
 
  • Panen dan Pencucian.
Lapisan nata diangkat, kemudian dicuci dengan air bersih. Setelah itu nata direndam di dalam air mengalir atau air yang diganti-ganti dengan air segar selama 3 hari. Setelah itu nata dipotong-potong dengan panjang 1,5 dan lebar 1,5 cm. Potongan nata direbus 5-10 menit, kemudian dicuci dan direbus lagi selama 10 menit. Hal ini diulangi sampai nata tidak berbau dan berasa asam lagi.

  • Pembuatan Sirup
Gula yang putih bersih dilarutkan ke dalam air (setiap 2 kg gula dilarutkan ke dalam 4 liter air bersih), kemudian ditambahkan vanilie (secukupnya) dan benzoat (1 gram untuk setiap liter larutan gula). Larutan sirup ini direbus sampai mendidih selama 30 menit.

  • Pengemasan
Nata yang masih panas segera dimasukkan ke dalam sirup, kemudian didinginkan sampai suam-suam kuku. Setelah itu nata dikemas di dalam kantong plastik rangkap dua, atau di dalam gelas plastik dan kemasan ditutup dengan rapat (kantong plastik diikat dengan karet, dan gelas plastik di seal).




















Minggu, 24 November 2013

Manfaat Botol Bekas



Memanfaatkan Botol Plastik Bekas

Kalau di rumah banyak terdapat botol plastik bekas, sebaiknya jangan terburu dibuang ke tempat sampah. Hal tersebut dikarenakan, ada sejumlah manfaat lain yang dimiliki oleh kumpulan botol yang sudah terpakai itu. Selain menghemat biaya, kita pun bisa berkreasi dengan bebas untuk memanfaatkannya.

Satu cara memanfaatkan botol bekas bisa digunakan pengganti karet. Dengan memotong bagian kepala botol plastik, lalu plastik makanan yang tersisa dimasukan ke dalam mulut botol. Tinggal ditutup dengan tutup botol. Praktis dan udara akan lebih kedap dibanding mengunakan karet gelang.

Teknik pembuatannya :

·      *  Potong botol plastik untuk bagian atas saja.
·       *Masukan kemasan makanan dari plastic
·       *Tarik plastik paling atas dan tekuk di mulut botol
·       *Baru ditutup



Design by BlogSpotDesign | Ngetik Dot Com