Senin, 25 November 2013

Mengolah Limbah Tahu Menjadi Nata de Soya





MENGOLAH LIMBAH TAHU MENJADI NATA de SOYA





Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari selulosa, berbentuk agar dan berwarna putih. Massa ini berasal pertumbuhan Acetobacter xylinum pada permukaan media cair yang asam dan mengandung gula. Nata dapat dibuat dari bahan baku air kelapa, dan limbah cair pengolahan tahu (whey). Nata yang dibuat dari air kelapa disebut dengan nata de coco, dan yang dari whey tahu disebut dengan nata de soya. Bentuk,warna, tekstur dan rasa kedua jenis nata tersebut tidak berbeda.
Menurut hasil analisi gizi, Nata de Soya tergolong produk pangan yang bergizi tinggi terutama pada kandungan karbohidrat, protein dan serat kasar. Data tersebut membuktikan bahwa bakteri Acetobacter xylinum yang merupakan bakteri asam asetat bersifat aerob yang dapat mengubah air limbah tahu yang tidak bernilai menjadi suatu produk bernilai gizi tinggi.
Proses Pembuatan Nata de Soya:
1. Bahan
   1. Starter
   2. Glukosa
   3. Urea
   4. Limbah cair tahu (whey tahu)
   5. Asam Asetat 25 % untuk 25% untuk mengatur pH menjadi 3-4
2. CARA PEMBUATAN
Whey tahu yang masih segar diendapkan, dan disaring dengan beberapa lapis kain kassa, kemudian dipanaskan sampai mendidih dengan api besar sambil diaduk-aduk. Setelah mendidih, ditambahkan (a) asam asetat glasial (10ml asam asetat untuk setiap 1 liter whey), dan (2) gula (80gram gula untuk setiap liter whey). Campuran ini diaduk sampai gula larut. Larutan ini disebut dengan Whey asam bergula.
1.      Urea (sebanyak 5 gram urea untuk setiap 1 liter whey asam bergula yang disiapkan pada  no. 1 diatas) dilarutkan di dalam sedikit whey yang telah dimasak (setiap 1 gram urea membutuhkan 20 ml whey). Larutan ini dididihkan, kemudian dituangkan ke dalam whey asam bergula. Larutan yang diperoleh disebut sebagai media nata. Larutan ini didinginkan sampai suam-suam kuku.
2.      Media   nata   ditambah   dengan   starter   (setiap  1  liter  media   nata membutuhkan 50-100 ml starter), kemudian dipindahkan ke dalam wadah-wadah fermentasi dengan ketinggian media 4 cm. Wadah ditutup dengan kertas yang telah dipanaskan di dalam oven pada suhu 140°C selama 2 jam. Wadah berisi media ini disimpan di ruang fermentasi selama 12-15 hari sampai terbentuk lapisan nata yang cukup tebal (1,5 – 2,0 cm).
 
  • Panen dan Pencucian.
Lapisan nata diangkat, kemudian dicuci dengan air bersih. Setelah itu nata direndam di dalam air mengalir atau air yang diganti-ganti dengan air segar selama 3 hari. Setelah itu nata dipotong-potong dengan panjang 1,5 dan lebar 1,5 cm. Potongan nata direbus 5-10 menit, kemudian dicuci dan direbus lagi selama 10 menit. Hal ini diulangi sampai nata tidak berbau dan berasa asam lagi.

  • Pembuatan Sirup
Gula yang putih bersih dilarutkan ke dalam air (setiap 2 kg gula dilarutkan ke dalam 4 liter air bersih), kemudian ditambahkan vanilie (secukupnya) dan benzoat (1 gram untuk setiap liter larutan gula). Larutan sirup ini direbus sampai mendidih selama 30 menit.

  • Pengemasan
Nata yang masih panas segera dimasukkan ke dalam sirup, kemudian didinginkan sampai suam-suam kuku. Setelah itu nata dikemas di dalam kantong plastik rangkap dua, atau di dalam gelas plastik dan kemasan ditutup dengan rapat (kantong plastik diikat dengan karet, dan gelas plastik di seal).




















0 komentar:

Posting Komentar

Design by BlogSpotDesign | Ngetik Dot Com